Senin, 06 Juni 2011

sejarah


Asal-Usul kota Balikpapan

Nama Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan apa makna nama itu. Menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran, jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.
Terdapat beberapa versi terkait dengan asal-usul nama Balikpapan :
1.        Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )
     Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora". Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).

2.       Versi Kedua ( Sumber : Legenda rakyat yang dimuat dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan )
      Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama "Negeri Balikpapan". Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama " KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN ". Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "KULENG - PAPAN" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.
Hari Jadi Kota Balikpapan

Hari jadi Kota Balikpapan ditentukan pada tanggal 10 Februari 1897. Penetapan tanggal ini merupakan seminar sejarah Kota Balikpapan tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal Pengeboran pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan Perusahaan Mathilda sebagai dari pasal-pasal kerjasama antara J.H Menten dengan Mr. Adam dari Firma Samuel dan CO.
Visi Kota Balikpapan
Terwujudnya Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) dan masyarakat yang beriman, sejahtera, religius dan berperadapan maju (Madinatul Iman)
Misi Kota Balikpapan

  • Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, sehat jasmani dan memiliki daya saing dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.


  • Meujudkan tersedianya infrastruktur kota yang mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan fungsi kota di masa depan.


  • Mewujudkan kondisi kota yang layak huni dan berwawasan lingkungan.


  • Mewujudkan perekonomian kota yang berorientasi kepada pengembangan potensi ekonomi kerakyatan dan pengembangan basis ekonomi kota di masa depan.


  • Mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance)


  • Mewujudkan penegakan hukum yang menjamin keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat.




  • Nama-nama Walikota Balikpapan

    1.       H.A.R.S.MUHAMMAD ( 1960 - 1963 )
    2.       MAYOR TNI. AD BAMBANG SOETIKNO ( 1963 - 1965 )
    3.       MAYOR TNI.AD IMAT SAILI ( 1965 - 1967 )
    4.       MAYOR POL.ZAINAL ARIFIN ( 1967 - 1973 )
    5.       LETKOL.POL.H.M.ASNAWI ARBAIN ( 1974 - 1981 )
    6.       KOL.CZI.TNI.AD.SYARIFUDIN YOES ( 1981 - 1989 )
    7.       H. HERMAIN OKOL (Sebagai Plt.Walikota) ( 1989 - 1991 )
    8.       KOL.INF.H.TJUTJUP SUPARNA ( 1991 - Juni 2001)
    9.       H. IMDAAD HAMID ( Juni 2001 - Sampai Dengan Sekarang )

    peta wilayah

    perencanaan kota balikpapan

    Balikpapan, diarahkan pembangunannya sebagai kota pemerintahan, kota
    perdagangan, kota pelabuhan dan kota pariwisata. Kehidupan di kota Balikpapan
    memang tidak terpisahkan dari adanya Kilang Minyak Pertamina yang didirikan
    sejak masa penjajahan Belanda. Kilang minyak ini menjadi sebagai salah satu urat
    nadi perkembangan Kota Balikpapan. 


    Saat ini Balikpapan tidak hanya
    menonjolkan sebagai Kota Minyak, tetapi mulai menawarkan banyak sisi lain
    yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan daerah. Kota ini strategis
    sekali untuk perdagangan karena letaknya di selat Makassar, sebagai salah satu
    jalur perdagangan di Indonesia. Kebudayaan yang berkembang di Balikpapan ini
    sangat sangat majemuk sebagai akibat dari keanekaragaman penduduk yang
    datang dan mendiami wilayah Balikpapan.

    Kota Balikpapan berubah menjadi kota yang maju pesat pembangunan dan
    perdagangannya. Corak asli dayak sebagai masyarakat awal yang mendiami
    Balikpapan tetap dipertahankan sehingga memiliki ciri khas tersendiri dalam
    mengenalkan Balikpapan. Dengan diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia,
    diharapkan Balikpapan, maju dan unggul dalam persaingan daerah yang lebih
    profesional.

    pasilitas kota balikpapan

    BANDAR UDARA / AIRPORT
    Diwilayah Kota Balikpapan terdapat sebuah pelabuhan udara yang bertaraf Internasional bernama Sepinggan, merupakan bandara tersibuk ke-2 di Indonesia dalam hal lalu lintas pesawat setelah Bandara Internasional Cengkareng Soekarno - Hatta di Jakarta yang dapat disinggahi pesawat udara berbadan lebar, yang datang dan pergi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
    Bandara Internasional Sepinggan juga menjadi embarkasi haji ke-V dan telah dioperasikan pada tahun anggaran 1995/1996. Pada tahun 2006 Manajemen PT (Persero) Angkasa Pura I membuat kebijakan memisahkan pengelolaan Terminal Kargo dengan membentuk organisasi dan Tata Kerja Strategic Business Unit (SBU) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 66/OM.00/2006 tanggal 13 Juli 2006.




    PELABUHAN LAUT 


    Pemerintah kota Balikpapan mempunyai beberapa buah pelabuhan dan fungsinya berlainan. Pelabuhan umum di Balikpapan dikelola oleh PERUM Pelabuhan V cabang Balikpapan, sedangkan pelabuhan PERTAMINA untuk kegiatan exploitasi dan expor minyak dikelola oleh PERTAMINA daerah Kalimantan, pelabuhan PT. ITCI pengelolaan dan fungsinya sebagai pelayanan angkutan barang dan angkutan penumpang khusus bagi karyawan PT.ITCI dan pelabuhan Somber untuk feri yang dikelola oleh LLASDP.
    Pelabuhan SEMAYANG
    Bila di lihat dari kemampuan fasilitas pelabuhannnya, maka pelabuhan laut Semayang Balikpapan termasuk dalam status kelas II yang kemampuannya adalah sebagai berikut (kondisi 1998) :
    1. Kolam Pelabuhan
    :
    3,032
    ha
    2. Tambatan/Dermaga




    w
    Dermaga Pelabuhan Semayang
    :
    489
    m2

    w
    Dermaga Kampung Baru
    :
    100
    m2
    3. Fasilitas Penumpukan : 1 unit dg. Kapasitas 2.750 m2

    w
    Pelabuhan Semayang
    :
    1700
    m2

    w
    Pelabuhan Kampung Baru
    :
    7,528
    m2
    4. Garasi Alat Berat dan Bengkel Kerja, kapasitas
    :
    960
    m2
    5. Alat Bongkar Muat




    w
    Forklift (3 5 ton )
    :
    5
    unit

    w
    Crane
    :
    2
    unit

    w
    Mobil pemadam Kebakaran
    :
    1
    unit

    w
    Truck Loader
    :
    2
    unit
    6. Armada Kapal




    w
    Kapal Tunda
    :
    2
    unit

    w
    Kapal Pandu
    :
    4
    unit

    w
    Kapal Kepit
    :
    4
    unit
    7. Navigsi dam fasilitas




    w
    Menara Suar
    :
    2
    unit

    w
    Rambu Suar
    :
    11
    unit

    w
    Pelampung Suar
    :
    20
    unit

    w
    Anak Pelambung
    :
    2 unit pelampung

    w
    Rumah Juru Kerja Lampu
    :
    2
    unit

    w
    Alat/Radio Komunikasi
    :
    2
    unit

    w
    Sistem Radio Pantai
    :
    1
    unit

    w
    Rambu Tanda Suar
    :
    4
    unit

    w
    Rata-rata tanda suar
    :
    5 - 6 ships/day
    8. Rata-rata lama menunggu
    :
    2,72
    jam
    9. Rata-rata lama tambat
    :
    55,48
    jam
    10. Fasilitas Air Minum
    :
    663
    ton
    11. Fasilitas Listrik
    :
    343
    KVA
    12. Tanah




    -
    Daratan
    :
    23,215
    ha

    -
    Perairan (daerah kerja)
    :
    10.392,208
    ha


    Pusat Perbelanjaan 
    salah satunya adalah mall matahari  yang merupakan pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi oleh penduduk yang kota Balaikpapan.
    entah itu hanya untuk sekedar hangout atau ingin shopping....